Ekonomi
Pemerintah Bersama Pertamina NRE Kaji Potensi Pengembangan Bioetanol Berbahan Dasar Aren di Garut
![Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni [jawapos]](https://www.bindo.id/wp-content/uploads/2025/05/Menteri-Kehutanan-Raja-Juli-Antoni-b892c743.jpg)
Garut, Bindo.id – Pemerintah dan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) sedang melakukan pengkajian tentang potensi pengembangan bioetanol berbahan dasar aren di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kajian dilaksanakan melalui kunjungan kerja Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni ke kebun aren milik masyarakat, Sabtu (10/5/2025).
Program ini jadi bagian dari upaya mendorong pemanfaatan energi terbarukan yang berbasis kearifan lokal.
Aren dianggap punya potensi besar untuk menjadi bahan baku bioetanol, apalagi lokasinya berdekatan dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) uang dimiliki PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
PT PGE ini merupakan anak usaha Pertamina NRE.
“Kami ingin memastikan bahwa energi bersih tidak hanya hadir di kota besar, tapi juga tumbuh dari desa-desa seperti di Garut ini,” tutur Raja Juli saat menyampaikan sambutannya, dilansir dari siaran pers, Kamis (15/5/2025).
Dirinya menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, serta masyarakat untuk mengembangkan energi berkelanjutan.
Harapannya program ini berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat lewat nilai tambah ekonomi dari tanaman aren.
Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, yang ikut hadir di kunjungan tersebut mengatakan bahwa inisiatif ini sebagai upaya strategis.
“Kami melihat ini sebagai peluang untuk mengintegrasikan sumber daya lokal dengan teknologi energi terbarukan,” tuturnya.
Pemanfaatan panas bumi yang lokasinya dekat dengan perkebunan aren juga disebut bisa memperkuat proses produksi bioetanol.
Energi dari PLTP Kamojang nantinya akan jadi sumber utama pengolahan bioetanol di pabrik yang telah direncanakan.
Menteri Raja Juli juga melakukan peninjauan secara langsung fasilitas PLTP Kamojang yang sudah lama beroperasi.
Durinya menyatakan dukungan terhadap sinergi sektor energi maupun lingkungan dalam memberikan dukungan transisi energi nasional.
“Inilah wajah Indonesia masa depan, di mana alam, masyarakat, dan energi bersih berjalan beriringan,” ujar Raja Juli.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyebutkan komitmen Pertamina untuk memberikan dukungan target net zero emission tahun 2060 atau lebih cepat.
“Pertamina mendorong sinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan energi bersih,” tuturnya.
Konversi nilai apabila proyek ini terealisasi belum disampaikan secara spesifik.
Akan tetapi proyek seperti ini bisa mendorong investasi energi baru dan terbarukan di masa depan yang nilainya dapat mencapai ratusan juta bahkan miliaran dollar AS, atau setara dengan triliunan rupiah.
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion