Entertainment
Film “Sampai Jumpa, Selamat Tinggal” Rilis Official Trailer & Poster: Pisah Tanpa Pesan Tidak Pernah Sederhana

Jakarta (Bindo.id) – “Dia pergi, pergi aja gitu. Nggak bilang selamat tinggal, sampai jumpa.” Dinarasikan Putri Marino, itu lah cuplikan dialog pembuka yang getir dari official trailer film “Sampai Jumpa, Selamat Tinggal”, sebuah film drama romantis, karya penulis dan sutradara Adriyanto Dewo, garapan rumah produksi Adhya Pictures dan Relate Films. Hari ini, film ini merilis official trailer dan poster (9/10), dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 5 Juni 2025.
Trailer berdurasi 1 menit 54 detik ini menampilkan cuplikan perjalanan cinta Wyn (Putri Marino) yang mengalami ghosting dari pacarnya, Dani (Jourdy Pranata) ke Korea Selatan. Demi menuntut kejelasan tentang hubungannya, Wyn memberanikan diri pergi ke Korea Selatan untuk mencari Dani. Dalam perjalanannya, Wyn bertemu dengan Rey (Jerome Kurnia), seorang pekerja asal Indonesia yang kemudian membantunya. Seiring waktu, hubungan antara Wyn dan Rey pun tumbuh semakin dekat di tengah pencarian tersebut.
Berangkat dari fenomena Jouhatsu istilah Jepang yang merujuk pada orang yang dengan sengaja menghilang dari kehidupan mereka tanpa jejak, Adriyanto Dewo, sang Sutradara film mengisahkan bagaimana seseorang seperti Dani memilih pergi dan melepaskan diri dari tekanan hidup, masalah pribadi, atau untuk memulai kembali tanpa bayang-bayang masa lalu.
“Di film ini, para tokohnya bukan sekadar pergi tanpa jejak. Mereka memilih untuk benar-benar melepaskan hidup yang pernah mereka kenal, meninggalkan kenangan, identitas, bahkan masa lalu mereka sendiri. Di balik keputusan itu, tersimpan keinginan besar untuk bertahan dan melanjutkan hidup, meski jalan yang mereka tempuh jauh dari apa yang dianggap ideal. Cerita ini mengajak kita melihat bahwa terkadang, untuk bertahan hidup, seseorang harus berani melepaskan segalanya,” jelas Adri.
Adriyanto Dewo menambahkan, film ini tak hanya menyoroti tema orang yang sengaja menghilang, tetapi juga ingin memperlihatkan rasa kesepian dan keterasingan yang dialami para karakter.
“Rasa sepi dalam film ini bukan hanya hadir lewat cerita, tapi juga diterjemahkan secara visual. Saya menggunakan lensa wide untuk menciptakan ruang yang kosong dan jauh yang mewakili kehampaan para tokoh. Jarak antara karakter dan penonton pun sengaja dibiarkan lebar, agar penonton bisa ikut merasakan sepinya dunia mereka,” kata Adri.
Produser film “Sampai Jumpa, Selamat Tinggal”, Perlita Desiani dari Relate Film, menceritakan pengalamannya saat melakukan proses shooting di Korea pertama kali.
“Pengalaman pertama shooting di Korea benar-benar berkesan. Kami datang hanya dengan tim kecil dari Indonesia, totalnya hanya 25 orang. Tapi berkat bantuan kru lokal dari Korea, semua proses berjalan dengan sangat lancar. Mereka sangat komunikatif dan sigap dalam membantu segala kebutuhan produksi. Kehadiran mereka membuat kami bisa fokus sepenuhnya pada proses kreatif. Walaupun tim kami kecil, hasilnya bisa maksimal berkat kerja sama yang solid di lapangan” jelas Perlita.
Produser film “Sampai Jumpa, Selamat Tinggal”, Shierly Kosasih dari Adhya Pictures, membagikan kesannya dengan peluncuran trailer film ini. “Lewat cerita ini, kami mengajak penonton melihat sisi lain Korea Selatan, bukan yang gemerlap seperti biasanya, tapi yang lebih hening, sederhana, dan penuh ruang sunyi. Rasanya sangat pas untuk menggambarkan pelarian dan pergulatan batin para tokoh di dalam film. Kami berharap suasana ini bisa membuat penonton lebih mudah merasakan emosi yang dialami oleh karakter-karakternya,” jelas Shierly.(bas)
Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion