Connect with us

Ekonomi

MIF 2025 Yang Digelar BI Provinsi Kaltim Raih Investasi Rp 2,98 Triliun

Published

on

Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto [kaltimpost]

Nusantara, Bindo.id – Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 yang digelar Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sukses besar mencuri perhatian investor global dan domestik.

BI Provinsi Kaltim menggelar acara ini bersama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim serta bersinergi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).

Acara ini tak sekadar ajang promosi, namun juga menjadi superhub pertemuan bisnis yang transformatif. Ini juga sebagai tanda Kaltim sebagai pusat ekonomi baru Indonesia.

Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menuturkan komitmen investasi yang terjalin hingga 183,39 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 2,98 triliun (dengan asumsi kurs sekitar Rp 16.200 per dolar AS).

“Tingginya atensi investor tercermin jelas dari padatnya jadwal One on One Meeting (O3M),” tutur Budi, Sabtu (11/10/2025).

Ada 85 jadwal O3M yang telah mempertemukan investor dengan pemilik proyek dari 8 Investment Project Ready to Offer (IPRO) di Kaltim.

Budi menjelaskan dari 85 pertemuan intensif itu, menghasilkan 12 Letter of Intent (LoI) yang menunjukkan tentang komitmen serius dari calon investor.

Angka 85 O3M merupakan antusiasme yang luar biasa, serta menegaskan bahwa proyek-proyek Kaltim siap untuk diakuisisi serta dikembangkan.

Proyek Berkelanjutan Dominasi Peta Minat

Minat investor paling tinggi tertuju pada proyek-proyek yang mengusung tentang konsep ekonomi berkelanjutan setta hilirisasi.

Balikpapan Waste Management dengan 15 O3M, terdata minat tertinggi dan menandakan tren investasi yang ramah lingkungan.

Disusul Proyek Oleochemical di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan 12 O3M sebagai proyek hilirisasi sawit yang memiliki nilai tambah tinggi.

Selanjutnya melengkapi hilirisasi komoditas unggulan Kaltim yakni Proyek Oleofood (KEK) dengan 11 O3M.

Tingginya minat terhadap Balikpapan Waste Management (15 O3M) jadi sorotan utama. Ini menekankan bahwa Kaltim tak hanya menawarkan potensi sumber daya, namun juga solusi untuk isu global seperti keberlanjutan dan lingkungan.

Baca Juga  Trem Otonom Autonomous Rail Transit - ART Siap Diujicoba di IKN

Siapa Berinvestasi di Mana?

Dari total 12 LoI yang ditandatangani, sejumlah proyek sudah memperoleh penjamin komitmen spesifik serta turut melibatkan pemain global terkemuka.

Kata Budi, proyek Balikpapan Waste Management diminati oleh investor Korea-Indonesia Industrial and Technological Cooperation Center (KITC), PT Nestle Indonesia, Trade Commisioner Embassy of Belgium, serta China Energy Conservation and Environmental Protection Group.

Sedangkan Loading-Unloading Facility Pelabuhan Penajam diminati oleh  Ambassador Royal Embassy of Cambodia, serta China State Construction Port Engineering Group. LTD.

Kaltim Industrial Estate telah diincar Ambassador Royal Embassy of Cambodia. Terakhir yakni Crumb Rubber Factory meraih antusiasme tinggi dari ATPD Sdn Bhd Brunei.

LoI dari nama-nama besar diantaranya PT Nestle Indonesia sert perusahaan global dari China dan Korea telah menunjukkan kepercayaan pasar pada stabilitas dan prospek ekonomi Kaltim.

Peta minat investasi di MIF 2025 ini menampilkan diversifikasi yang menarik dan kompetitif.

“Investor dari China, Jepang, dan Korea Selatan menjadi kelompok dengan minat terbesar, sejalan dengan posisi Kaltim yang strategis di jalur perdagangan Asia Pasifik,” ujar Budi.

Investor dari kawasan Eropa, yakni Belanda dan Cekoslovakia tampak besar peminatan, terutama pada proyek-proyek ekonomi berkelanjutan, mencerminkan komitmen pada Environmental, Social, and Governance (ESG) global.

Diplomasi Ekonomi di MIF 2025

Hadirnya delegasi tingkat tinggi dari negara sahabat memperkuat Kredibilitas MIF 2025.

Ini juga sebagai dukungan diplomatik pada inisiatif investasi ini. Ada 4 Duta Besar negara sahabat yang hadir di acara ini. Keempat Dubes yang hadir yakni Bahrain, Pakistan, Kamboja, dan Palestina.

Wakil Duta Besar dari Mesir dan Italia, serta Konjen Filipina, bersama staf kedutaan besar mitra lainnya juga tampak hadir di acara ini.

Hadirnya diplomatik ini menegaskan tentang pentingnya Kaltim sebagai mitra investasi global.

Baca Juga  Ali Berawi Resmi Berhenti Dari Jabatan Deputi Otorita IKN

Kata Budi, terdapat 3 faktor utama yang meyakinkan para investor agar membenamkan modalnya di Kaltim.

Faktor Pertama yakni dukungan regulasi dari Presiden Prabowo Subianto yang sudah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Ibu Kota politik pada 2028. Ketetapan tersebut Tercantum di Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025.

“Telah ditandatanganinya Keputusan Presiden (Keppres) terkait pembangunan IKN memberikan kepastian hukum,” ujar Budi.

Faktor Kedua yakni pembangunan IKN yang berlangsung progresif sehingga para delegasi maupun calon investor yang berkesempatan melihat serta merasakan langsung merasa yakin.

“Ketiga adalah prospek masa depan IKN dan Kaltim sebagai superhub ekonomi di masa yang akan datang, didukung oleh potensi sumber daya yang sangat prospektif,” ujar Budi.

Saat ini Kaltim tak hanya dikenal karena batubara, namun juga sebagai gerbang Nusantara yang menawarkan Industri Hijau, Hilirisasi, serta Kota Cerdas yang sejalan dengan visi IKN sebagai kota dunia untuk semua.

Ikuti berita terkini dari BINDO di
YouTube, dan Dailymotion